document-lisence

seluruh dokumen di 'Jagad-TI' ini, dapat digunakan, dimodifikasi, dan disebarluaskan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan tetap menyertakan sumber-nya.


Kamis, 23 April 2009

mengisi baterai dengan kibasan tangan

Mengisi Baterai dengan Kibasan Tangan
Rabu, 01 April 2009 17:15 WIB
Penulis : Anwar Surahman


 Mengisi Baterai dengan Kibasan Tangan

AFP/BAY ISMOYO

JAKARTA--MI: Bayangkan sekiranya kita bisa mengisi baterai-ponsel atau pemutar-MP3 dengan kibasan-tangan saja, atau dengan cara berjalan-kaki. Tak perlu lagi ada baterai dan tak perlu lagi menancapkan ponsel ke stop kontak listrik.

Inilah yang sedang berupaya diwujudkan para periset dari School of Material Science and Engineering di Georgia Institute of Technology -- Amerika Serikat. Mereka memanfaatkan teknologi yang mengubah energi mekanis dari gerakan-tubuh atau bahkan aliran-darah menjadi energi-listrik. Kemudian listrik ini bisa dipakai menjalankan perangkat elektronik.

"Riset ini akan berdampak luas bagi teknologi pertahanan, monitoring lingkungan, ilmu pengetahuan biomedis dan perangkat elektronik pribadi", ungkap peneliti utama Zhong Lin Wang seperti dikutip situs Sciencedaily.

Generator kecil atau 'generator-nano' ini dapat diaplikasikan dalam berbagai hal, salah satunya menjalankan perangkat elektronik militer ketika pasukan sedang berada di lapangan.

Energi didapat dengan mengubah getaran berfrekuensi rendah, seperti gerakan tubuh lalu detak jantung maupun hembusan angin, menjadi listrik. Perantaranya ialah kawat zinc-oxide (ZnO) yang bersifat 'piezoelectric' yaitu menghasilkan arus listrik apabila mendapat tekanan mekanis. Ukuran kawat ini hanya 1/25 dari rambut manusia. Kawat nano ZnO memenuhi kriteria bisa bekerja pada frekuensi rendah dan berbasis bahan fleksibel.

Keuntungan utama dari teknologi ini yaitu kawat nano bisa mudah dipasang pada berbagai jenis permukaan, dan generator nano akan bekerja di udara atau dalam cairan apabila dibungkus dengan benar. Permukaan yang sesuai dengan kawat nano misalnya logam, keramik, polimer hingga baju dan lainnya.

Keperluan Anti Teror


Riset ini dibiayai antara lain oleh proyek pertahanan Amerika Serikat. Tak heran tujuan pemakaian teknologinya pun tak jauh dari kepentingan militer.

Menurut Zhong Lin Wang, metode untuk menghasilkan listrik nano masih terbatas jumlahnya. Di sisi lain, pihak militer memerlukan peralatan pelacak nano dalam memerangi unsur terorisme biologi. Generator nano akan berperan bagi pasukan di lapangan yang jauh dari sumber listrik namun terus memerlukan perangkat komunikasi dan sensor.

Sebagai tambahan, sensor yang tidak membutuhkan baterai itu berguna juga bagi polisi dalam melacak kemungkinan serangan bioterorisme di lapisan udara di Amerika. Memang sudah ada biosensor dalam ukuran mini dan bisa dipasang di dalam tubuh. Tapi alat itu masih memerlukan baterai.

Generator nano akan mampu menghasilkan listrik secara simultan dan kontinyu. "Namun kelemahannya adalah jumlah daya dan voltage yang dihasilkan masih kecil. Inilah yang masih harus kami perbaiki", kata Wang. (War/OL-5)

sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, nyambung teruuusss...!

_______________________________

(sumber; Media-Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar